Selamat Datang di Website KUA Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor - Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

Upaya Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an di Masjid Hizbullah Fanating oleh Para Penyuluh Agama Islam Kecamatan Alor Barat Daya - KUA ALOR BARAT DAYA

Info Terkini

Upaya Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an di Masjid Hizbullah Fanating oleh Para Penyuluh Agama Islam Kecamatan Alor Barat Daya

KUA Abad: Dalam semangat mencerdaskan kehidupan umat dan memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat, para Penyuluh Agama Islam Kecamatan Alor Barat Daya menggagas dan melaksanakan program pemberantasan buta aksara Al-Qur’an di Masjid Hizbullah Fanating. Program ini lahir dari keprihatinan terhadap masih tingginya jumlah warga muslim di wilayah tersebut yang belum mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Masjid Hizbullah Fanating dipilih sebagai pusat kegiatan karena letaknya yang strategis dan menjadi titik kumpul utama masyarakat muslim di kawasan tersebut. Kegiatan ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua yang dengan penuh semangat mengikuti bimbingan dari para penyuluh agama.

Para penyuluh agama Islam memberikan pembelajaran secara bertahap, dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah, makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), hingga tahsin bacaan Al-Qur’an. Metode yang digunakan bersifat interaktif dan disesuaikan dengan kemampuan peserta, dengan pendekatan yang penuh kasih sayang serta motivasi spiritual yang kuat agar peserta merasa nyaman dan termotivasi untuk terus belajar.

Program ini bukan hanya sekadar pengajaran teknis membaca Al-Qur’an, tetapi juga menjadi sarana penguatan iman, ukhuwah Islamiyah, serta membentuk karakter masyarakat muslim yang lebih taat dan berilmu. Dukungan dari tokoh masyarakat, pengurus masjid, dan para orang tua menjadi faktor penting dalam kelancaran pelaksanaan program ini.

Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muslim di Kecamatan Alor Barat Daya, khususnya di Fanating, tidak hanya mampu membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami kandungan dan mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Upaya ini menjadi bukti nyata komitmen para penyuluh agama dalam membumikan Al-Qur’an dan menjadikan masjid sebagai pusat peradaban yang hidup dan menyala dengan cahaya ilmu. yk

  

Tidak ada komentar